Monday, October 13, 2008
|singlish barbie|
ketika sedang asik memilih-milih buku, ada anak balita lari-lari melewati saya. Di tangannya ada buku cerita seri barbie. Ibu si anak ternyata ada di belakang saya, jadi bukan nguping doong kalo selanjutnya saya mendengar jelas percakapan mereka,heeheheh....
anak : 'mommy,i want this book'
(anak sekarang emang canggih,kecil-kecil bahasa inggrisnya dah lancar..)
ibu : 'ok, but not the indonesian one, take the english one'
(dengan singlish yang kentel banget)
anak : 'but i want this!'
ibu : 'yes but the english one,oke?'
(gak lama kemudian dia menyuruh baby sitter-nya buat nyariin buku tersebut
versi bahasa inggrisnya..dengan bahasa indonesia yang faseh bener...)
gw : 'lah ternyata orang indo jg doi..' (dalam hati tentunya)
Ternyata..banyak ya orangtua yang nyata-nyata mengajari anak untuk jadi kacang yang lupa pada kulitnya. Jangan-jangan, semakin kesana bahasa Indonesia cuma jadi bahasa pengantar antara majikan - pembantu.
Sedih banget.
Monday, September 22, 2008
|moody mood|

got a very moody mood tonight..so i made it even more moodier by playing ms.Jones' CD on my player (hey..i don't have any ipod) and im stuck at this one song..(so far i've played it over and over again for 5 times,sigh)
If I were a painter I would paint my reverie
If that's the only way for you to be with me
We'd be there together Just like we used to be
Underneath the swirling skies for all to see
And I'm dreaming of a place
Where I could see your face
And I think my brush would take me there
But only... If I were a painter
And could paint a memory
I'd climb inside the swirling skies to be with you
I'd climb inside the skies to be with you
i hope things were that easy..then i'd paint and paint and paint and would never stop...
|image by suzanne buchanan at http://suzannebuchanan.blogspot.com/|
Tuesday, September 16, 2008
|parfait tic|

'elo pernah baca komik parfait tic gak?'
suatu pertanyaan iseng sederhana yang akhirnya membawa saya bernostalgia lagi balik ke waktu itu,ketika saya masih tergila-gila banget sama komik jepang..dan especially si parfait tic dengan ceritanya yang menharu biru dan gambarnya yang baguuusss....
ah rindunya pada waktu itu.
waktu masih naif,waktu hidup terasa lebih ringan karena pikiran enteng, waktu masih hepi dengan kerjaan pertama dengan gaji seadanya yang penting dapet akses internet berlimpah ruah untuk mendonlot lagu dan komik (ha..ha..yang ini ilegal).waktu ketika kata 'masa depan-menikah-karir-sukses' seolah hanya jargon yang masih begitu jauh didepan, dan alih-alih ambil ancang-ancang untuk lari,saya hanya berdiam dalam waktu dan menikmatinya.
santai.
kangen.........dan kalo udah dapet mood begini, jadi pengen teriak
' I WANT MY YOUTH BACK'
heheheheh.....
|boredom buddies|
dia : 'nit,ngupi-ngupi yuk' saya : 'hah tumben!ada apaan tiba2 ngajak ngupi2 bulan puasa gini?!' dia : 'lagi bosen nih' saya : 'bosen apaan?kerjaan ya?sama dong..' dia : 'semuanya deh nit...kerjaan,idup,pacar' saya : 'wah gawat! hayo atuh kita mesti buru2 ketemuan kalo gitu,sebelum lo bunuh diri' dia : 'enak aja!' (selanjutnya dia kita sebut saja dengan julukan mas X)

selepas pembicaraan singkat di YM itu,saya jadi kepikiran tentang dia,saya dan hubungan pertemanan kami. Dibilang temenan baik juga nggak, dibilang temenan biasa pun, saya dan dia seringkali curhat hal-hal pribadi. Orang lain (meskipun teman-teman dia banyak yang adalah teman saya juga) mungkin tidak mengira kalau kami 'dekat',mungkin itu juga ya hal yang membuat saya dan dia merasa nyaman berbagi cerita, karena kita nggak akrab-akrab banget.Dan karena orang lain pun kurang aware kalau ternyata kita akrab.
Lho kok gitu? pasti banyak yang ngerasa aneh dengan pernyataan saya barusan.
tapi entah kenapa, kadang saya merasa lebih nyaman bercerita dengan teman yang ada diluar comfort zone saya (yang bisa saya percaya tentunya,pilih-pilih juga sih!). Kenapa? karena seburuk apapun cerita yang saya keluarkan dari hati saya, perlakuan mereka terhadap saya tidak akan langsung mempengaruhi zona nyaman saya. Lain halnya bila saya bercerita kepada sahabat-sahabat terdekat saya, apabila saya bercerita ttg hal-hal aneh,depresif dan entah apa lagi, seringkali saya merasa agak 'sungkan'. Dalam artian,saya takut mereka bakal kepikiran banget tentang cerita saya itu, dan kadang kekhawatiran berlebihan dari sahabat-sahabat saya malah bikin saya merasa kurang nyaman.
Memang sih, pada akhirnya saya akan bercerita lebih banyak hal pribadi kepada sahabat-sahabat dekat saja (karena anyway,merekalah yang lebih tau background historis hidup saya,hehehe). Tetapi semakin saya dewasa, hal-hal yang diceritakan itu semakin saya pilah-pilah.
Dan inilah gunanya teman-teman 'jauh dimata dekat dihati' seperti mas X diatas. Dengan dia saya merasa ringan saja berkeluh kesah, saran-sarannya pun kadang lebih 'kena' di hati karena dia lebih bisa berbicara ceplas-ceplos tanpa tedeng aling-aling. Hal yang kadang sulit dilakukan oleh para sahabat dekat.
ah jadi tak sabar rasanya ketemu dia dan berbicara lagi tentang hal-hal sok filosofis.
terahir ketemu dia di Plasa Senayan sekitar dua tahun lalu...dan kala itu,empat jam habis untuk bicara saja. Kali ini gimana ya.....
Tuesday, September 09, 2008
getting it liquid!!

inilah yang namanya berkah puasa...hiks hiks...baru aja gw berkhayal betapa cantiknya dirikyu apabila memakai liquid eyeliner,yang pastinya akan membuat mata semakin cring-cring gimanaaaa gitu..(padahal makenya aja nggak bisa,hehehehe)
tiba-tiba boss gw yang baru balik dari dinas luar nagri bilang :
'i noticed that you really like to use eyeliner,therefore i got a small gift for you..'
dan pas gw bukaaaa....aaarrrghhh...benda yang ternyata kuimpikan dan selalu maju mundur untuk membelinya karena lumayan mahal,hehehehe.
alhamdulillah...seperti kalimat gw diawal tadi, inilah rejeki orang yang berpuasa..hihihi,mari kita memasang target berlatih keras supaya pas lebaran sudah bisa bermata cling-cling seperti mbak-mbak di gambar atas..amin.
Friday, September 05, 2008
|oh the BAG!|

Saya cukup salut ama ibu yang satu ini, soalnya doi mau aja turun langsung ke proyek yang masih acakadul dan ngobrol langsung sama mandor-mandor di lapangan.
Cuma kadang-kadang outfitnya bikin saya ngeri....gimana nggak..kalo sampe sepatu sekian jutanya kegores besi-besi hollow yang bergeletakan gimanaaa?
pernah ada satu kejadian yang cukup bikin deg-degan saya dan korlap saya,ceritanya waktu itu si Ibu datang ketika di proyek sedang berdebu-berdebunya dan tas yang beliau tenteng secara tak sengaja menyapu debu di permukaan tripleks yang penuh serbuk gergaji..oh no...itu tas Hermes yang harganya bisa bikin saya gak gajian setahun penuh bahkan lebih!
Di lain waktu, dia inspeksi lapangan ketika project sampai pada proses tes waterproofing. Walhasil space yang segitu-gitunya itu agak bau bacin (bau membran+air rendemannya,yikes!)..biasanya bau parfum mahalnya akan memperbaiki sedikit kualitas udara di dalam ruangan..kali ini sama sekali nggak ngaruh,hihihih...hikmahnya,karena beliau tak tahan dengan bau tersebut, meeting lapangan hari itu, kami ditraktir makan-makan di Y&Y grill yang mahallllll tapi biasa aja rasanya itu, alhamdulillah.....
Monday, August 25, 2008
|11:31pm|
Apakah yang dimaksud dengan berbagi kehidupan dengan orang lain itu sama artinya dengan tidak dapat lagi memiliki privacy?
apakah privacy itu sesusungguhnya?ruangan kosong yang memisahkan kita dari manusia lain?dimana didalamnya kita dapat dengan bebas terkoneksi dengan diri kita sendiri?melihat kedalam inti dari diri kita sendiri?
Ketika kita telanjang, apakah kita benar-benar telanjang?perlukah lebih dari sekedar menelanjangi tubuh kepada orang yang akan berbagi hidup dengan kita itu?jika demikian apa yang tersisa?
haruskah semua pikiran dan perasaan dibagi?apakah tidak berhak lagi menyimpannya di dalam rongga dada atau menumpuknya di ruang memori?
Dan apa yang terjadi bila seluruh diri dibuka begitu saja tanpa ada ruang antara?bahkan untuk kentut pun kita tidak benar-benar berhak menyembunyikannya?
Sampai seberapa jauh seseorang bisa menerima orang lain apa adanya (benar-benar apa adanya,sampai ke pikiran-pikiran terkelamnya dan kegiatan-kegiatan terjoroknya)?Akankah kita memandangnya sebagai manusia yang sama begitu semuanya terungkap?bukankah ada hal-hal yang sebaiknya tidak diungkapkan?
pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab dan tidak perlu dijawab.more to come....
|PMS akut|

Sahabat saya bilang, saya sedang menderita stress pra-nikah (Pre-Marital Stress) agak akut. Gejalanya mudah ditebak menurutnya, saya semakin sering cemas, menanyakan pertanyaan aneh-aneh seputar filosofi hidup-cinta-mati, dan tidak jarang menjadi paranoid dan sedikit skeptis.
Saya terpaksa agak setuju dengan pendapat mbak cantik ini. Dalam beberapa aspek,diagnosisnya cukup 'kena'. Tapi rasanya beberapa minggu belakangan ini,penyakit aneh itu sudah semakin membaik (oke..oke..ngaku deh, saya memang sempet stress berat pasca saya dilamar,hihihih). Dengan kata lain, saya sudah semakin santai dan mencoba enjoy saja. Toh nggak ada yang perlu dikhawatirkan lagi sebenarnya..laki-laki yang saya pilih atas kesadaran saya sendiri ini adalah laki-laki yang sungguh saya cintai.
so what's the fuss is really all about, lady?
Sebenernya saya juga nggak ngerti kenapa sampe mesti stress-stress dan parno-parnoan segala. Hal itu terjadi begitu aja tanpa saya sadari bahwa sedang mengalaminya (thanks to my beloved friend for the warning about that!)
Ada beberapa teori yang dibuat oleh teman-teman saya untuk mengatasi penyakit stress tersebut :
Teori 1 :
Setiap calon pengantin pasti mengalami yang namanya stress pra-nikah. derajatnya aja yang beda-beda. Namanya juga orang yang sedang akan menjalani suatu perubahan besar dalam idupnya, pasti ada nervesnya lah..jadi santai aja,jalanin aja
Teori 2 :
Saya Kebanyakan baca buku aneh-aneh. Stop pergi ke toko buku dan beli buku fiksi yang memuat kisah cinta yang jelimet (sahabat saya ini paling tau saya paling suka cerita cinta tidak happy-end dan paling suka mikirin detil2 tentang buku yang saya baca sampai ke alam mimpi)
Teori 3 :
jangan kebanyakan dengerin curhatan orang-orang dengan problematika cinta yang aneh-aneh. Sedikit banyak bisa nambah-nambahin beban pikiran. Tunggu aja dulu sampe kelar nikah, baru jadi 'tong sampah' lagi..huhuhuh
Teori4 :
jangan sok perfek pas lagi nyiap2in buat acara nikah. Jangan semuanya mau dipikirin n diselesein sendiri. Minta tolong sama orang-orang terdekat yang bisa dan mau ngebantuin.
Teori5 :
stop berharap bahwa dengan menikah, segala sesuatunya tentang hidup akan menjadi sempurna
hmmm...mudah-mudahan bisa berhasil saran dari jeng-jeng... semoga saya bisa melalui cobaan ini dengan baik...
my room, 11:21 pm
Monday, April 14, 2008
nostalgia turis kere
Jadi inget pengalaman gw sendiri, yang pernah jadi backpackers kecil-kecilan. Dulu,waktu masih kuliah di negeri keju. Namanya juga aji mumpung, mumpung ada di eropa, jadi kalo ada tanggal merah dikit, ato ada offering tiket murah (dari airlines murah sebangsa ryan air,dkk) langsung deh pilih2 tujuan n cabut (cabut dari kuliah juga maksudnya,huhuh). Padahal duitnya gak ada,hihihih...sering banget seminggu sebelum hari keberangkatan gw mesti 'mutih'. Makan seirit-iritnya,kalo perlu jalan kaki kemanapun biar gak usah beli tiket bulanan.
Namanya juga turis kere, yang pasti nggak mampu lah tinggal di hotel...hotel melati sekalipun,hehehehe. Pilihan satu-satunya cuma nginep di youth hostel,YMCA,ostello,etc (yang sebenernya artinya sama aja : hotel kere). Paling enak kalo lagi travelling di kota-kota di Jerman. Youth hostel-nya paling bersih. agak mahal sih, tapi yang penting bersih terawat! Pertama kali nginep di hotel beginian, lumayan shock juga. Bayangkan, dengan duit sekitar 20 euro-an (sekitar Rp. 260.000,00 waktu itu) kita dikasih kamar yang harus di-share sama 5 orang lainnya, bunk bed, selimut seadanya, heater yang meragukan nyala apa enggak dan kamar mandi komunal. OMG! Untungnya, waktu itu gw sekamar sama letnan AU asal Amerika yang ganteng berat, dan dia tidur persis di bed yang berhadapan sama bed gue. fuh fuh...hilanglah semua keluh kesah...heheheheheh.
Pengalaman paling ngeselin di hostel model begini, adalah ketika elo harus sekamar sama seseorang dengan bau-bauan yang maha dahsyat. Ini kejadian di sebuah hostel di paris. Padahal waktu itu gw dan temen gw udah lumayan hepi dengan 'penghuni kamar' (disini satu dorm isinya 10 orang,even worse) temen gw udah kepincut sama cewek-cewek amrik yang kalo pulang suka semena-mena mengganti baju kaos ketatnya di dalem kamar tanpa merasa perlu ngumpet di pojokan.heheheheheh. sementara gw udah siap menggebet mas-mas kanada yang udah 8 bulan travelling keliling dunia. awesome guy! Tiba-tiba, datanglah seorang mas-mas india (duh,ini bukannya rasis,tapi faktanya begitu) bajunya sih perlente. tapi....begitu dia masuk, langsung merebaklah bau-bau eksotik kari kambing beserta kandang kambingnya sekalian,huhuhuhu,bau bangetttt. Dan dia tidur persis di sebelah bunk bed gw.
Saking gak tahannya, gw dan temen-temen gw milih untuk pindah kamar, meng-upgrade diri ke kamar double (yang harganya dua kali lipat!!!) saking penuhnya hotel di paris waktu itu.dyuh. sebagai konsekuensinya, pada hari-hari berikut kami harus puasa belanja,kemana-mana jalan kaki,mengorbankan beberapa site yang harus bayar masuknya. dan yang paling parah,selama 3 hari kita cuma makan varian roti tawar+keju ato roti tawar+nutella dan minum dari fountain.hueeeeeeeeeeeeekkk...walhasil setelah hari ke-3 dan mulai sering pusing-pusing, kita gak tahan dan menyerbu sebuah restoran cina all you can eat :P
Banyak banget kejadian ngenesnya sih, kalo travelling model backpackers gitu. Tapi buat gue, semua susah-payah itu terbayar lunas begitu kita udah sampe di tempat yang emang udah diimpikan. Waktu akhirnya gw kesampean menjelajahi Louvre (seharian penuh gw abisin di museum itu) rasanya semua tragedi bau kambing dan makan roti keju siang malam jadi nggak berarti lagi.sumprit!
Tuesday, March 18, 2008
Sunday, March 16, 2008
|Pacific Place|

Hari ini aku mesti ketemu klienku disini, dan karena traffic yang nggak terlalu padet, aku bisa dateng setengah jam lebih awal dari waktu yang ditentuin (bravo,im not a cliche indonesian!heheheh). Maka berkeliling-kelilinglah aku di dalam 'perut' pacific place. Toko-tokonya sih banyak yang menarik,plenty of good brands. Jadi lumayanlah buat cuci mata. Semakin lama aku berkeliling, ternyata ada beberapa point yang bisa jadi kritikan buat si mall. Beberapa diantaranya cukup ganggu, point-point itu antara lain :
1. Skala dan skala
terus terang aku agak terganggu dengan skala ruang di mall ini. Sangat tidak 'intimate'. Ataukah mungkin disengaja oleh perancangnya, untuk menekankan kesan 'grand' dan mewah, mungkin? untuk first impression (which is at the lobby/atrium) sih oke-oke aja..cuma semakin lama aku jalan, semakin capek dibuatnya, cukup sulit untuk melihat hal-hal apa yang ada di lantai berikutnya dari void ataupun dari eskalator, karena ketinggian perlantai yang cukup jauh.
2. I need a break, where's the bench?
inilah yang paling nggak masuk akal buat aku. Di saat trend dunia adalah menciptakan space yang user-friendly , mall ini sama sekali nggak mikirin pengunjungnya. Di saat mall-mall lain berlomba-lomba memberikan space untuk istirahat sejenak senyaman mungkin, di mall ini aku nggak berhasil menemukan satu bangku pun di area sirkulasinya dan bahkan nggak ada space untuk duduk di atriumnya. Apa memang tujuannya adalah me-push pengunjung untuk masuk kafe saban kali kakinya pegel?tsk tsk tsk..how inhuman.
3. What a boring atrium!
reception area-nya plain banget..air mancur-nya meskipun oke, tapi karena nggak ada space buat orang untuk duduk jadi plain juga. pajangan mati. bikin atriumnya cenderung kosong tanpa aktivitas (perbandingannya sama atrium di PS yang sangat 'hidup'). Aku inget sama perkataan dosenku dulu, bahwa suatu ruang bisa dibilang sukses kalau terjadi berbagai aktivitas di dalamnya.Sementara atrium mall ini hanya dijadikan ruang antara, ruang bagi pengunjung untuk bengong,melihat ke atas,kiri dan kanan, dan kemudian melanjutkan lagi perjalanannya.
4. Lift me up!
Mall ini gede banget dan jumlah lift-nya yang cuma 3 (dan cuma ada di salah satu sisi mall) bikin pengunjung yang bawa orang tua atau baby stroller jadi agak kecapean..hehehe...lumayyyyan buat olahraga..
Begitulah kritikanku buat mall ini..hahhahha...sok tau banget ya..tapi boleh dong, namanya juga user yang baik, harus kasih masukan. Siapa tau ada pihak mall yang mampir ke blog ini dan baca postinganku :D
(photo source : http://baby-ape.blogspot.com)
Thursday, March 13, 2008
|bag lady|

The project i read is actually derived from a pretty simple idea. Fabrica sent blank notebooks to participants from across the world and their task is just to fill the pages up with whatever they want, expressing themselves in those blank pages with whatever media. And after the notebook's filled up, they had to send it back to FABRICA.
Amazing things appeared on those pages for sure, all kinds of expressions can be found there in so many languages! FABRICA set an exhibition for the finished pages (it's called the 'COLORS NOTEBOOK' exhibition), and it's very interesting to look at. I adore the idea of collecting a 'notebook' as the media of expression, and im loving the fact that it comes from people all over the world..somehow it symbolizes a very good message, that we might be different people from different countries, different way of thinking, different tradition, different looking,etc..but the differences is actually an art of its own,it's the element that makes it unique..and it's nothing but beautiful when it's blended together as a unity. I think that's how we should look at the world, no? a beautiful unity of too many different and unique objects..
And to be honest, this one object was the one which really got my attention :

i hope the "BAG LADY" there means the same as what Erykah Badu had meant for her song. Because then i can't be more agree with her attitude toward that matter...
|The song is about a woman trying to begin anew in a relationship but she has too much emotional "baggage", and can't get close to people. The moral of the song is to "pack light", and have hope for the future|
(source : bag lady definition = http://www.answers.com/topic/bag-lady?cat=entertainment, photos = http://pingmag.jp/2008/02/01/fabrica/)
Monday, March 10, 2008
|Gila karena kerjaan/Pekerjaan gila|
"Dem..Orang bisa jadi gila karena kerjaannya bikin dia stress atau emang kerjaannya yang emang gila?"
Ini pikiran yang memenuhi kepala gw pasca nonton film 'Michael Clayton'-nya George Clooney. Apakah kegilaan itu muncul karena faktor manusianya (gw pernah baca bhw depresi n schizoprenia itu bisa disebabkan oleh faktor genetik) ato emang pekerjaannya yang emang gokil?or both?
bukan rahasia lagi sih kalo Lawyer itu kerjaan dgn stress tingkat tinggi, apalagi kalo harus jadi Devil's advocate. Masalahnya, sampai kapan kita bisa meninggalkan nurani kita?sejahat-jahatnya orang, nurani pasti masih bicara (jadi inget film 'Leon' si assasin).
Dalam film Michael Clayton, pak Arthur yang tadinya adalah kepala tim pembela untuk sebuah perusahaan busuk dlm kasus class-action senilai 3 billion dollar, berbalik menjadi membela penggugatnya..menyebarkan fakta busuk yg selama ini dia ketahui dan disimpannya rapi..dia menderita manic depressive yang mungkin dipicu oleh konflik batinnya. Pak Arthur mati dibunuh hanya karena tiba-tiba dia memilih mendengarkan nuraninya bicara.
Lain lagi dengan karakternya Tilda Swinton (kalo nggak salah namanya Karen). Dia jelas dalam keadaan sehat dan sadar waktu memerintahkan kaki tangannya untuk membunuh pak Arthur yang telah lepas kontrol, potensial membuat perusahaan tempatnya bekerja dalam bahaya. Ibu yang perfeksionis ini (dia terus berlatih pidato didepan cermin sblm meeting dan meluruskan bajunya hingga licin berulang-ulang) nampak tidak memiliki masalah kejiwaan, namun pekerjaannyalah yang membuatnya berbuat gila. Padahal, option yang diambil (membunuh) adalah option yang mungkin bisa dihindari olehnya dalam kapasitasnya sebagai pengacara perusahaan. Kombinasi antara jabatan,tanggung jawab,pertaruhan reputasi dan uang yang terlibat (3 billion dollar,bok!) ternyata juga melahirkan kegilaan.
Karakter George Clooney (as Michael Clayton,brilliant!) mungkin adalah karakter yang paling 'kasihan'. Orang ini terjebak dalam pekerjaan 'kotor' sampe2 dia diibaratkan sebagai janitor, si tukang bersih-bersih. Dibilang lawyer bukan, tapi dia kerja di lawfirm..bahkan dia sendiri pun nampak sedikit tak nyaman dengan posisinya ini. Pak Clayton jelas masih punya nurani (paling nggak dia sayang sama anaknya, masih dateng ke acara ultah bapaknya dan nggak striptease di depan kliennya,heheheh). Bapak ini digambarkan terjepit, antara membela sahabatnya yang gila atau menghianatinya demi keuntungan lawfirm tempatnya bekerja. Ini terlihat jelas dalam suatu adegan antara Clayton dengan Arthur :
Michael Clayton: I am not the enemy.
Arthur Edens: Then who are you?
setelah dialog selesai diucapkan, nampak Clayton yang tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Mungkin di kepalanya juga terngiang pertanyaan yang sama..
kalaupun pada akhirnya dia menjadi hero, itu dilakukan karena nyawanya terancam. Pun ketika dia memilih untuk menghianati sahabatnya untuk uang, itu dilakukan untuk melepaskan diri dari hutang, bukan murni keserakahan. Jadi, siapakah dia?si bad guy atau si good guy?
"I'm not the guy you kill. I'm the guy you buy! Are you so fucking blind that you don't even see what I am? I sold out Arthur for 80 grand. I'm your easiest problem and you're gonna kill me? "
atau kalimat terakhirnya kepada Karen, si arsitek pembunuhan gagal, yang lebih tepat menggambarkannya :
" I am Shiva. The God of Death "
hati-hati memilih pekerjaan...pekerjaan yang gila bisa membuat kita ikut gila, menjadi dewa kematian bagi orang lain dan diri kita sendiri. mengerikan.
Sunday, March 02, 2008
|unzip|
|as MAD as a hatter|

Malam ini berakhir dengan buruk.
Keceriaan karena pernikahan sahabat dekat, pertemuan dengan teman-teman lama dan obrolan ringan-santai di mobil (saya bersama pacar saya dan dua teman..satu laki-laki dan satu perempuan), menguap hilang begitu saja lantaran kejadian konyol dengan mobil kijang biru butut berpelat titik-titik-titik-titik GK.
Sungguh saya nggak ngerti apa yang ada di kepala bapak yang menyetir mobil itu. Seenaknya dia menyelip paksa mobil kami,menabrak, lalu kabur bak maling mobil kelas kakap. lihai bener gayanya..untung Pacar saya (yang panas hatinya karena kelakuan kampungan bapak dengan kacamata tebal dan kumis melintang itu) punya nyali pembalap F1. Maka terjadilah kejar-kejaran sepanjang Mal Taman Anggrek -tanjung duren-roxy mas dan berakhir di jatibaru!!bayangkan!!!huhuhuhu...
Konyolnya, setelah dua kali berhasil kami pepet di dekat lampu merah, bapak ini bukannya dengan jantan turun dan mengakui (atau membantah,kalau dia memang keterlaluan gilanya) kesalahannya. alih-alih minta maaf dia malah dengan nekat menginjak gas dan kabur. Lagaknya sudah bak buronan yang habis menjarah satu trilliun dari Bank. Edan!
Mujur bagi kami (sial buat si om buron) , setelah berhasil menghilang di antara gang-gang di belakang roxy mas, si om rupanya jadi besar kepala dan yakin kalau kami tidak lagi mengejarnya. Entah kenapa, dia berhenti di pinggir jalan, seolah menyodorkan diri kepada kami. HA!!GOTCHA!!
Ternyata om Buron asli sinting..
setelah kepepet dan terpaksa turun dari mobilnya (dia bersama seorang perempuan yang katanya adalah istrinya) terjadilah perang mulut..seperti yang sudah diprediksi. bisa-bisanya dia mencoba memutarbalikkan fakta bahwa kamilah yang gila karena mengejar dirinya..dia mencoba meraih simpati orang-orang yang mulai berkerumun (dan tentunya tidak tahu persoalan) bahwa kami adalah segerombolan anak muda yang maunya main kasar. eh?hello??!
nggak salah apa?orang-orang yang melihat juga sepertinya sadar bahwa penampilan kami yang berkebaya,bergaun,berjas dan berdasi (maklum baru banget pulang kondangan) jauh banget dari citra 'anak-anak muda yang main kasar'.
Yang lebih memuakkan lagi, setelah nampaknya strategi gertak sambalnya gagal, dia menunjukkan sebuah kartu di dompetnya. kartu yang ada tulisan salah satu instansi aparat hukum. Dengan dingin dan datar pacar saya bilang, 'Ya terus apa maksudnya anda kasih lihat saya kartu itu?' (owh he's really cool when he said that...heuheuheuhe...).
Singkat kata, urusan berakhir ketika si om dengan gaya arogan menyerahkan uang ganti rugi kerusakan mobil (dia bilang ke istrinya, 'Ma, lima ratus ribu' seolah sang istri adalah bendahara yayasan). Tidak sepotong pun kata maaf terucap. Dia menyerahkan uang seolah kami adalah tukang palak kelas teri yang mengincar duitnya (plis deh om, daripada mobil om masih lebih bagus mobil kita..soal penampilan juga jelas kita lebih kinclong..). Sebenernya kita nggak kepingin-kepingin amat sama uang ganti rugi itu (toh mobilnya diasuransi) tapi karena sikap si om yang sangat tidak bertanggung jawab, pacar saya ngotot bahwa manusia jenis si om ini harus diajarin untuk menyadari dan membayar kesalahannya.
Luar biasa memang manusia jenis om buron ini...yang lebih baik lari dari kesalahannya meskipun untuk itu dia harus mengajak istrinya dalam kejar-kejaran yang menantang bahaya (pacar saya juga mungkin sedikit gila,heheeh, but he's got a point here..and at least he's at the right side)
Jujur, sebenarnya kaki saya agak gemetar ketika ikut turun dan 'ambil suara' dalam debat kusir itu. Bukan apa-apa, saya takut si om melakukan tindakan tolol, seperti mengacungkan pistol misalnya atau tiba-tiba main pukul..kita kan nggak pernah tau kegilaan macam apa yang bisa dilakukan orang-orang seperti ini (it's really obvious that crime news has made me a bit paranoid)
Pertanyaan besar malam ini : inikah wajah Indonesiaku?
orang setengah baya yang harusnya mulai arif bijaksana karena umurnya (terlebih kalau memang benar dia seorang aparat) lebih memilih lari daripada menyelesaikan perkara dengan cara orang terpelajar. Gak heran kalo hukum di negara ini carut-marut..rupanya selembar kartu 'sakti' dianggap bisa mengebalkan seseorang dari kesalahan hukum dan membuat orang-orang yang benar dan menuntut haknya menjadi seperti maling cucian.
tsk tsk tsk..
Setelah agak jauh dari tempat kejadian (untuk beberapa saat kami terdiam,sangat tidak mengenakkan) barulah bisa sedikit tertawa karena menurut teman saya (dan dia yakin 100% pada hipotesisnya), om tadi bukannya gila, melainkan kabur karena sebenernya dia lagi selingkuh sama tante di sebelahnya. Kami mulai tertawa-tawa konyol, apalagi mengingat gaya saya yang berteriak pada si om agar berhenti sambil mengacungkan sumpit (kebetulan suvenirnya sumpit).hehehehehe...
malam ini terasa absurd.ya kelakuan si om, ya kelakuan kami..entahlah.
|g'nite..semoga malam ini kamu dihadiahi mimpi yang indah|
Saturday, March 01, 2008
|saya,tukang taksi,nasib|
Setelah berdiri manis di pinggir jalan selama hampir 20 menit, saya akhirnya menyerah pada idealisme saya, tidak lagi hanya menyetop taksi berwarna biru berlambang burung, satu-satunya taksi kepercayaan saya. Tidak sampai 5 menit berhentilah sebuah taksi agak butut berwarna hijau dan oranye. Uh-oh...saya memasuki taksi dengan panik...mengutuki keputusan radikal yang saya buat dan ambil sendiri. Sialnya, saking ribet dengan payung dan barang bawaan yang agak banyak, nomer ID di badan taksi sampai kelupaan saya ingat-ingat. Boro-boro sempat melihat plat nomer. Uhhhh....kenapa bisa seceroboh ini,sih??biasanya saya paling rajin melihat dan mencatat nomer ID taksi yang saya naiki.
Akibatnya, setelah mengatakan arah tujuan kepada sopir taksi, saya mulai sibuk membaca doa. Tak lupa juga saya sms pacar saya, memberitahukan bahwa saat ini saya sedang berada di dalam taksi antah berantah menuju Kuningan, dan juga bahwa saya tidak ingat nomer taksi tersebut dan meminta dia untuk ikut berdoa demi keselamatan saya...
Setelah setengah jam berada di dalam taksi, saya mulai capek dengan segala kekhawatiran itu dan mulai mengutuki berita-berita di koran dan acara kriminal televisi yang telah sukses merasuki pikiran saya..bikin paranoid aja!! Tapi tetep aja masih berharap bahwa hari ini nasib saya tidak jelek, semoga hari ini saya tidak akan menjadi salah satu dari deretan panjang korban perampokan di dalam taksi. Sudah saya relakan handphone,dompet dan barang-barang lain yang mungkin dianggap berharga (usb key?penggaris rotring?)dan berjanji bahwa saya tidak akan melawan kalau sampai (amit2..knock on wood!) dirampok..asal tubuh saya selamat,tidak tersentuh dan utuh.
Di tengah pikiran yang menggila, tiba-tiba si sopir berkata pada saya :
'Neng, kelihatannya lagi buru-buru ya? semoga abis lampu merah ini nggak macet ya, biar bisa cepet sampe'
(hari itu jalanan macet berat, kami sudah mengantri di depan lampu merah selama setengah jam dan belum berhasil melewatinya)
Mendengar perkataan si abang berkumis lebat,beralis ekstra tebal dan berwajah agak preman tersebut, saya mencoba peruntungan saya dengan bersikap 'friendly'. Mungkin dengan begitu, si abang akan tergerak hati nuraninya untuk tidak menyakiti saya...so,pushing my luck, i began to talk to him..
lucunya, karena tidak sengaja melontarkan suatu kalimat dengan istilah bahasa sunda di dalamnya, saya jadi tahu bahwa si abang berasal dari Bandung. Dia pun tampak bersemangat ketika saya pun pernah tinggal selama 3 tahun di sana. Selanjutnya dia jadi bicara dengan bahasa sunda yang sangat faseh...bikin saya cengar-cengir sendiri karena sesungguhnya pengetahuan berbahasa sunda saya amat-sangat cetek.
Hari itu, 1 jam 45 menit di dalam taksi menuju Kuningan, saya diajari banyak hal :
1. Don't judge a book by its cover - si abang gahar yang bikin saya mengkeret setengah mati ternyata orang baik (at least dia tidak merampok saya dan bilang 'alhamdulillah' waktu taksi akhirnya sampe di tujuan)
2. Berhati-hati itu tetap perlu - saya pikir kebiasaan saya memberi info kepada orang terdekat tentang keberadaan saya adalah hal yang benar. Mengambil langkah pencegahan selalu lebih baik ketimbang menyesal belakangan karena lalai. Tapi jangan sampai kita jadi paranoid untuk bepergian di belantara Jakarta juga..tetep berpikir positif bahwa tidak semua orang berniat jahat, tapiiii jangan pernah lupa untuk selalu menaruh tas di posisi depan dan...ingat untuk berdoa sebelum bepergian :P
3. nasib baik vs. nasib buruk - suatu hal yang tidak bisa kita prediksi..tapi saya rasa bisa kita perkecil efeknya dengan bertindak 'bijaksana'. Jangan bersikap terlalu jumawa, instead be humble and respect others..kehidupan Jakarta yang membuat hati manusia-manusianya jadi keras mungkin bisa sedikit diperlunak apabila kita bisa menunjukkan sedikit saja empati kepada orang lain..semoga yang di 'Atas' sana akan mempertimbangkan lagi
mengenai nasib kita..
|listening to the buzz of traffic outside my window..i'm so lucky to be home..safe and sound|
Monday, February 25, 2008
|Laskar Pelangi|

Mungkin inilah buku Indonesia pertama semenjak Lupus dan Bumi manusia yang sangat gue sanjung tinggi-tinggi (kenapa Lupus bisa bersanding ama Bumi manusia ya?heehe..itu semata-mata karena ada rentang waktu dan faktor usia..waktu ABG,baca Lupus aja udah hebat bener)
Mas Andrea, semoga anda mendapatkan pahala dari Allah SWT karena menulis buku yang bermutu (doa ini juga sudah gue layangkan buat Mas Seno Gumira dan Pak Pram,huhuhu)..betapa beraninya anda mengangkat tema pendidikan dan figur anak-anak miskin dari pulau Belitung nun jauh disana. Sementara novel-novel di rak bestseller isinya penuh sesak dengan buku cinta-cintaan cetek(those so-called chicklit,teenlit,metropop..and only God Knows what else...)
Semoga terus konsisten bikin cerita yang membumi dan terus memotret cerita keseharian yang penuh ironi, tanpa harus men-sedih-sedihkan penuturannya. Gaya bertutur Mas yang komikal, kalo menurut saya sih, malah memperkuat ironi yang coba diceritakan.
End of words, this is a book that would make you feel like 'losing a good friend' after you've finished it.
Bravo!
(image courtesy of www.gettyimages.net)
Sunday, February 24, 2008
|ayat-ayat cinta|

Dua tahun yang lalu, saya pernah begitu marah kepada dunia. Seumur-umur, baru kali itu saya merasa diperlakukan dengan sangat tidak adil..hati saya menjerit-jerit, mencoba berontak (berlari kesana-kemari sampai ke Bali,hehehe). Tapi tidak seperti sinetron-sinetron klise di televisi swasta, cerita saya tamat dengan ending yang tidak dramatis-romantis. Drama saya berakhir getir (baca: realistis) dengan terpaksa menyadari fakta bahwa ternyata hidup saya bukanlah milik saya sepenuhnya...setelah Tuhan, ternyata bukan saya jua yang kuasa menentukan.
5 April 2006
Why can’t anyone understand how i feel?
I always feel alone with this feeling. Not even my bestfriends seem to be supportive.
I feel like floating in the air without having a parachute attached. At the moment i do fly, but if i fall to the ground,nothing would catch me. No one would safe me.
what’s the meaning of differences these days when everyone wears everything that’s made in china and speak the same dialogues taken from hollywood blockbuster movies?And we indonesians are even think and act in a more american way than the americans do.. and more blondes emerge here while even in sweden blondes are dying out..
Don’t tell me differences are more about being able or not able to speak ‚bahasa’ or knowing or not knowing how to act properly in the ‚javanese’ custom..
But unfortunately..i am just a normal human being.
I couldn’t go anywhere without passport and visa (those americans are lucky bastards)
I do have religion i faithfully believe (and it forbids marriage of different faiths)
I do have families and parents that i should respect..
I have norms that tie me..law that surrounds me...all those things that make your life feels more difficult than it already is
Di novel itu, sang tokoh utama ,Fahri, yang sedang dihadapkan kepada dua pilihan hati memutuskan : „ Tidak selamanya perasaan harus dituruti. Akal sehat adalah juga wahyu Illahi.“
Alhamdulillah, hari ini saya bahagia. Bahagia yang realistis. Dan itu cukup...
Friday, February 22, 2008
:)

Temen gw bilang tadi pagi : 'Bok, beneran deh..lo tu ibaratnya winnie the pooh bertopeng'
(komentar ini muncul setelah kita curhat-curhatan ttg sesuatu dan lain hal)
gw langsung ngakak abis...ihhhh,rese deh dia..secara nggak langsung kan dia bilang kalo gw bermuka dua!tapi gw nggak marah sama dia, coz knowing her blatant way of saying things, it's just her way of saying that i don't come out to be what it looks like from the package.she's just surprised to find me differently.
i find this rather hillarious..i mean,people always judge me as a miss-goody-two-shoes, i don't know why. if it's because of my angelic face..well,can't blame me for that,people! (narcist mode on)
another good friend once said 'geez,i've been knowing you forever but you're still giving me the shock everytime you speak out your mind'
what's wrong here??can't i be sarcastic and mean with this peaceful and smiling face of mine?
i don't think that im hiding my real self..but honestly this always been an issue for me everytime i begin a relationship with someone (with people i barely know,i don't even care how they want to think of me,really). i consider it important to break the 'myth' with the person who's going to start something personal with me. It always feels good afterwards..i feel squeaky clean. And the relationship would go on a clear sheet of a paper as a start.
so which is better..being the cute pooh or the masked version of it?
whatever.
i don't mind wearing mask, as long as it's a cute one..heheheheheheh