Wednesday, May 12, 2010

Friday, March 05, 2010

|Down the Rabbit Hole|

|Mumpung Alice in wonderland lagi jadi hot topic di seluruh dunia, ngomongin tokoh fiksi ini ah..|
 


"`But I don't want to go among mad people,' Alice remarked.
`Oh, you can't help that,' said the Cat: `we're all mad here. I'm mad. You're mad.'
`How do you know I'm mad?' said Alice.
`You must be,' said the Cat, `or you wouldn't have come here.'

Alice yang hampir semua orang (Indonesia) inget  pastinya yang versi Disney. Quite sure about that, soalnya gue juga 'kenalan' ama cerita ini via buku 'Pilih sendiri ceritamu' versi Disney,hehehe.
Perkenalan dengan Alice versi original dimulai beberapa tahun lalu, ketika ada seorang teman yang berkeluh kesah perihal tugas sekolahnya yang dirasa agak ajaib.
Sebut saja namanya Dani, waktu itu dia lagi sekolah Fashion dan sedang mempersiapkan tugas akhirnya.
"Bok, dosen gue tu aneh-aneh aja deh! masa tugas akhir gue tema besarnya Alice in Wonderland gituh..tapi sebelom mulai ngedisain dia ngeharusin anak-anak baca tu buku dulu ampe selesai."
Ujung-ujungnya dia minta temenin gue ke toko buku.
Tergodalah gue untuk membeli juga edisi paperback-nya penguin. Dani seneng banget,
"In case gue kagak ngarti ceritanya, gue nanya lo aja ya. Lo tau gue kagak demen bener baca buku!"
hihiihihi...
From there i began my advanced learning of Alice.

*Tarik nafas dalam-dalam*
bokkk...ternyataaaa...versi Disney sama versi original itu ibarat hardcore vs. softcore!!
Dan gue jadi ngerti kenapa dosennya Dani dengan tegasnya 'menitahkan' mahasiswanya untuk ngebaca dulu buku itu, baru mulai berkarya.
Sebagai anak kecil, impresi gue dulu ketika membaca Alice in Wonderland(AIW) adalah gue suka ilustrasinya yang lebih unik dan berwarna-warni ketimbang seri dongeng lainnya. Tapi secara cerita sebenernya gue lebih suka Snow white (hahahha,girly banget dah!). Mungkin karena waktu itu agak takut ngeliat si Cheshire cat yang senyumnya aneh itu dan overall ceritanya agak terlalu liar buat gue cerna (an innocent little girl i was). Nah, ketika membaca lagi Alice 20 tahun kemudian, tetep aja sih, i found that the story was really bizzare. But in an inspiring way kinda bizarre. Serasa nyemplung ke kolam fantasi dan menghirup banyak ide di dalamnya.Liar dan menyegarkan.It's like a bible for designers! (lebay mode on).

Jadi in the end, bukannya si Dani aja yang terinspirasi, gue juga ikut-ikutan terinspirasi sama buku ini. Ahhh, no wonder kalo banyaakkkkkkk banget desainer dunia yang ngangkat AIW jadi tema karya-karya mereka. Desainer fashion, jewellery designer,fotografer, interior desainer, arsitek , stylist sampe party planner pernah mengangkat tema ini. Kerennya, meskipun inspirasinya sama, hasilnya beda-beda. Mungkin karena ada banyak sekali detail dari ceritanya yang menarik buat digali.
Sebut aja Nendo misalnya, design company asal jepang ini pernah beberapa kali mengangkat tema wonderland.Or at least mengangkat elemen-elemen yang ada di dalam cerita ke dalam desain interior.

|Illoiha omotesando, a fitness gym in Japan|
|Alice's tea party, an installation work by Nendo|

Lain desainer, lain juga detail yang diangkat. Arsitek CJ Lim mendesain instalasi Seasons Through the Looking Glass di muka pintu masuk subway Victoria and Albert Museum, London. Inspirasinya berawal dari quote ini :
A large rose-tree stood near the entrance of the garden; the roses growing on it were white, but there were three gardeners at it, busily painting them red. Suddenly their eyes chanced to fall upon Alice, as she stood watching them. “Would you tell me, please,” said Alice, a little timidly, “why you are painting those roses?”
 |Instalasi yang terbuat dari panel kardus dan kain putih yang digulung-gulung|

Vogue Amerika juga pernah mengangkat tema Alice in Wonderland di fashion shot-nya yang juga melibatkan nama-nama besar di jagad fashion (macem Tom Ford, John Galliano dan Versace) way way back in 2003 by photographer Annie Leibovitz :

 

 

Atau photo shoot dari fotografer ini yang mengambil tema "Alice in Waterland" :

|Underwater Tea Party|

Jewellery dan Accessory designer juga gak ketinggalan doong,ngambil inspirasi dari buku Alice :

|Icon botol dengan label 'Drink Me' yang terkenal itu..|
|Koleksi Jewellery Tom Binns dengan tema Alice in Wonderland|

Dari cabang desain mana lagi ya yang belom...hmm..ini juga seru nih, untuk mempromosikan serial tv Alice, Syfy,salah satu channel tv swasta di Amerika, menggandeng biro ad Fallon untuk bikin kampanye  A day in the life of white rabbit dan White Hare's Mad March. Dimana beberapa orang yang mengenakan tuksedo dan menggunakan topeng kepala kelinci berkeliaran di jalanan kota New York.Eh bukan cuma jalan-jalan aja ding..si Kelinci putih itu ngantor,main ping pong di taman bahkan main ski es segala,heheheheh.

|Image via notcot|
|Web white rabbit inc. bagian dari propaganda syfy|

See??so many wonderful things have been created by talented people who's inspired by this book!are you ready to join them to the rabbit hole?let's get down then..let's make our own version of wonderland!