Sunday, March 02, 2008

|as MAD as a hatter|


Malam ini berakhir dengan buruk.
Keceriaan karena pernikahan sahabat dekat, pertemuan dengan teman-teman lama dan obrolan ringan-santai di mobil (saya bersama pacar saya dan dua teman..satu laki-laki dan satu perempuan), menguap hilang begitu saja lantaran kejadian konyol dengan mobil kijang biru butut berpelat titik-titik-titik-titik GK.
Sungguh saya nggak ngerti apa yang ada di kepala bapak yang menyetir mobil itu. Seenaknya dia menyelip paksa mobil kami,menabrak, lalu kabur bak maling mobil kelas kakap. lihai bener gayanya..untung Pacar saya (yang panas hatinya karena kelakuan kampungan bapak dengan kacamata tebal dan kumis melintang itu) punya nyali pembalap F1. Maka terjadilah kejar-kejaran sepanjang Mal Taman Anggrek -tanjung duren-roxy mas dan berakhir di jatibaru!!bayangkan!!!huhuhuhu...
Konyolnya, setelah dua kali berhasil kami pepet di dekat lampu merah, bapak ini bukannya dengan jantan turun dan mengakui (atau membantah,kalau dia memang keterlaluan gilanya) kesalahannya. alih-alih minta maaf dia malah dengan nekat menginjak gas dan kabur. Lagaknya sudah bak buronan yang habis menjarah satu trilliun dari Bank. Edan!
Mujur bagi kami (sial buat si om buron) , setelah berhasil menghilang di antara gang-gang di belakang roxy mas, si om rupanya jadi besar kepala dan yakin kalau kami tidak lagi mengejarnya. Entah kenapa, dia berhenti di pinggir jalan, seolah menyodorkan diri kepada kami. HA!!GOTCHA!!
Ternyata om Buron asli sinting..
setelah kepepet dan terpaksa turun dari mobilnya (dia bersama seorang perempuan yang katanya adalah istrinya) terjadilah perang mulut..seperti yang sudah diprediksi. bisa-bisanya dia mencoba memutarbalikkan fakta bahwa kamilah yang gila karena mengejar dirinya..dia mencoba meraih simpati orang-orang yang mulai berkerumun (dan tentunya tidak tahu persoalan) bahwa kami adalah segerombolan anak muda yang maunya main kasar. eh?hello??!
nggak salah apa?orang-orang yang melihat juga sepertinya sadar bahwa penampilan kami yang berkebaya,bergaun,berjas dan berdasi (maklum baru banget pulang kondangan) jauh banget dari citra 'anak-anak muda yang main kasar'.
Yang lebih memuakkan lagi, setelah nampaknya strategi gertak sambalnya gagal, dia menunjukkan sebuah kartu di dompetnya. kartu yang ada tulisan salah satu instansi aparat hukum. Dengan dingin dan datar pacar saya bilang, 'Ya terus apa maksudnya anda kasih lihat saya kartu itu?' (owh he's really cool when he said that...heuheuheuhe...).
Singkat kata, urusan berakhir ketika si om dengan gaya arogan menyerahkan uang ganti rugi kerusakan mobil (dia bilang ke istrinya, 'Ma, lima ratus ribu' seolah sang istri adalah bendahara yayasan). Tidak sepotong pun kata maaf terucap. Dia menyerahkan uang seolah kami adalah tukang palak kelas teri yang mengincar duitnya (plis deh om, daripada mobil om masih lebih bagus mobil kita..soal penampilan juga jelas kita lebih kinclong..). Sebenernya kita nggak kepingin-kepingin amat sama uang ganti rugi itu (toh mobilnya diasuransi) tapi karena sikap si om yang sangat tidak bertanggung jawab, pacar saya ngotot bahwa manusia jenis si om ini harus diajarin untuk menyadari dan membayar kesalahannya.
Luar biasa memang manusia jenis om buron ini...yang lebih baik lari dari kesalahannya meskipun untuk itu dia harus mengajak istrinya dalam kejar-kejaran yang menantang bahaya (pacar saya juga mungkin sedikit gila,heheeh, but he's got a point here..and at least he's at the right side)
Jujur, sebenarnya kaki saya agak gemetar ketika ikut turun dan 'ambil suara' dalam debat kusir itu. Bukan apa-apa, saya takut si om melakukan tindakan tolol, seperti mengacungkan pistol misalnya atau tiba-tiba main pukul..kita kan nggak pernah tau kegilaan macam apa yang bisa dilakukan orang-orang seperti ini (it's really obvious that crime news has made me a bit paranoid)

Pertanyaan besar malam ini : inikah wajah Indonesiaku?
orang setengah baya yang harusnya mulai arif bijaksana karena umurnya (terlebih kalau memang benar dia seorang aparat) lebih memilih lari daripada menyelesaikan perkara dengan cara orang terpelajar. Gak heran kalo hukum di negara ini carut-marut..rupanya selembar kartu 'sakti' dianggap bisa mengebalkan seseorang dari kesalahan hukum dan membuat orang-orang yang benar dan menuntut haknya menjadi seperti maling cucian.
tsk tsk tsk..

Setelah agak jauh dari tempat kejadian (untuk beberapa saat kami terdiam,sangat tidak mengenakkan) barulah bisa sedikit tertawa karena menurut teman saya (dan dia yakin 100% pada hipotesisnya), om tadi bukannya gila, melainkan kabur karena sebenernya dia lagi selingkuh sama tante di sebelahnya. Kami mulai tertawa-tawa konyol, apalagi mengingat gaya saya yang berteriak pada si om agar berhenti sambil mengacungkan sumpit (kebetulan suvenirnya sumpit).hehehehehe...
malam ini terasa absurd.ya kelakuan si om, ya kelakuan kami..entahlah.


|g'nite..semoga malam ini kamu dihadiahi mimpi yang indah|

4 comments:

Unknown said...

hehehe..en..enek banget tuh..
sebuah situasi yang ribet...tapi kalo disimbolkan pake kepalan tangan di muka bapak itu sebenarnya cocok juga..hihihi..

temen gw (dan gw di dalam mobilnya) pernah tu ngalamin kayak gitu..tepatnya kejadiannya di bypas bandung.. ada mobil maen sruduk, setelah melalui pengejaran yang panjang, akhirnya kita bisa mepet tuh mobil di daerah Cidurian, dan untungnya temen gw yang badannya kayak drum turun tanpa basa basi maju ke samping supir dan nyabut kuncinya... Kuncinya dilemparin ke kali Cidurian yang lumayan dalam (mirip kalimalang) tepat di pinggir jalan ,

.... yang punya mobil cuman bisa bengong dan siap nyebur juga nyariin kuncinya yg dah nyatu sama comberan... gw dan temen cabut dengan sukses...

miss_e said...

wahhhhhhhhhhh temen lo keren banget!!!!gue gak kepikiran tu buang kunci mobil si oom ke kali roxy (got besar ato kali ya?) heheheheh....

prabhamwulung said...

cool.. teringat masa kecil waktu nonton chips... salam buat sang pacar ya en...:p

cheapdrunk said...

hehehe, baru bener2 baca nih entry yang ini..gue juga pernah jad kayak elo en, tereak2 sama yang nyeruduk dari mobil buat suruh mereka berhenti...bedanya elo pake sumpit, gue maen telunjuk man :P dan bedanya lagi, yang nyeruduk mas dan pacarnya naek motor! lebih susah brai ngejar2 motor, udah mana ngejarnya di area yang suka macet, sheesh! kayak elo juga en, pas turun ngelabrak rada takut, cuman ya elo inget kan betapa gaharnya gue waktu jadi tim keamanan mabim dulu? hiyayayaya...