Monday, February 25, 2008

|Laskar Pelangi|

Buku yang indah dan menggugah. Nggak bisa komentar apa-apa lagi....gue sukaaaaaaaaaa banget sama buku pertama dari tetraloginya Andrea Hirata ini..
Mungkin inilah buku Indonesia pertama semenjak Lupus dan Bumi manusia yang sangat gue sanjung tinggi-tinggi (kenapa Lupus bisa bersanding ama Bumi manusia ya?heehe..itu semata-mata karena ada rentang waktu dan faktor usia..waktu ABG,baca Lupus aja udah hebat bener)
Mas Andrea, semoga anda mendapatkan pahala dari Allah SWT karena menulis buku yang bermutu (doa ini juga sudah gue layangkan buat Mas Seno Gumira dan Pak Pram,huhuhu)..betapa beraninya anda mengangkat tema pendidikan dan figur anak-anak miskin dari pulau Belitung nun jauh disana. Sementara novel-novel di rak bestseller isinya penuh sesak dengan buku cinta-cintaan cetek(those so-called chicklit,teenlit,metropop..and only God Knows what else...)
Semoga terus konsisten bikin cerita yang membumi dan terus memotret cerita keseharian yang penuh ironi, tanpa harus men-sedih-sedihkan penuturannya. Gaya bertutur Mas yang komikal, kalo menurut saya sih, malah memperkuat ironi yang coba diceritakan.
End of words, this is a book that would make you feel like 'losing a good friend' after you've finished it.
Bravo!


(image courtesy of www.gettyimages.net)

Sunday, February 24, 2008

|ayat-ayat cinta|


Dua tahun yang lalu, saya pernah begitu marah kepada dunia. Seumur-umur, baru kali itu saya merasa diperlakukan dengan sangat tidak adil..hati saya menjerit-jerit, mencoba berontak (berlari kesana-kemari sampai ke Bali,hehehe). Tapi tidak seperti sinetron-sinetron klise di televisi swasta, cerita saya tamat dengan ending yang tidak dramatis-romantis. Drama saya berakhir getir (baca: realistis) dengan terpaksa menyadari fakta bahwa ternyata hidup saya bukanlah milik saya sepenuhnya...setelah Tuhan, ternyata bukan saya jua yang kuasa menentukan.
Dalam kemarahan itu, menulislah saya :

5 April 2006

Why can’t anyone understand how i feel?

I always feel alone with this feeling. Not even my bestfriends seem to be supportive.

I feel like floating in the air without having a parachute attached. At the moment i do fly, but if i fall to the ground,nothing would catch me. No one would safe me.

Just because we are different.

Ok..we do have some differences.
But so what?

what’s the meaning of differences these days when everyone wears everything that’s made in china and speak the same dialogues taken from hollywood blockbuster movies?And we indonesians are even think and act in a more american way than the americans do.. and more blondes emerge here while even in sweden blondes are dying out..

Don’t tell me differences are more about being able or not able to speak ‚bahasa’ or knowing or not knowing how to act properly in the ‚javanese’ custom..

Ffff...

Waktu itu pun saya telah tahu, bukan masalah warna kepala, ketidakbisaan berbahasa indonesia atau anggah-ungguh ala adat jawa masalahnya. Dan disitulah saya terbentur kepada tembok Berlin imajiner yang tiba-tiba hadir khusus untuk menghadang saya. Meskipun bisa diruntuhkan, tetapi pondasinya yang kuat akan selalu tertanam kokoh di dalam diri saya. Saya tidak sanggup meninggalkan akar dan keyakinan saya..dengan alasan cinta sekalipun.

Akhirnya dengan letih,saya mencoba berkompromi dengan perasaan dan pikiran saya :

I wish i were a human with no nation,no religion, no race, no families..people wouldn’t mind of me being here or there..no one would notice me nor care about my presence..no norms would tie me..i would feel no worries from letting my families down with what i say or do..i would fly and live there with you forever and ever..

But unfortunately..i am just a normal human being.

I couldn’t go anywhere without passport and visa (those americans are lucky bastards)

I do have religion i faithfully believe (and it forbids marriage of different faiths)

I do have families and parents that i should respect..

I have norms that tie me..law that surrounds me...all those things that make your life feels more difficult than it already is

........

Hari ini, kurang lebih dua tahun telah berlalu. Saya baru saja usai membaca novel ‚Ayat-ayat Cinta’ karangan Habiburrahman El Shirazy. Hati saya tersentuh (padahal, saya mulai membaca dengan agak skeptis,hanya karena filmnya diproduseri oleh Raam Punjabi ).

Di novel itu, sang tokoh utama ,Fahri, yang sedang dihadapkan kepada dua pilihan hati memutuskan : „ Tidak selamanya perasaan harus dituruti. Akal sehat adalah juga wahyu Illahi.“

Hmmmm..

Saya merasa bersyukur pernah berjuang untuk mimpi (dan terlebih lagi, berani untuk bermimpi!), meskipun harus terbangun dan kembali pada realita. Meskipun hidup pasca-nya adalah berupa pembenaran-pembenaran atas hal-hal absurd yang saya lakukan hanya untuk kembali berdiri, saya beruntung pernah jatuh sangat dalam dan luar biasa sakit. Dan diatas segalanya, saya yang pernah begitu kotor dan jauh ini, ternyata masih disayangiNya. Betapa terberkahinya.

Alhamdulillah, hari ini saya bahagia. Bahagia yang realistis. Dan itu cukup...

|untuk seseorang yang dengan luar biasa membuka hatinya dan mau menerima saya apa adanya, meskipun tidak mudah baginya..|

|can't|



(photo : Lost by Gilad from deviantart.com..poem by a friend)

Friday, February 22, 2008

:)


Temen gw bilang tadi pagi : 'Bok, beneran deh..lo tu ibaratnya winnie the pooh bertopeng'
(komentar ini muncul setelah kita curhat-curhatan ttg sesuatu dan lain hal)
gw langsung ngakak abis...ihhhh,rese deh dia..secara nggak langsung kan dia bilang kalo gw bermuka dua!tapi gw nggak marah sama dia, coz knowing her blatant way of saying things, it's just her way of saying that i don't come out to be what it looks like from the package.she's just surprised to find me differently.
i find this rather hillarious..i mean,people always judge me as a miss-goody-two-shoes, i don't know why. if it's because of my angelic face..well,can't blame me for that,people! (narcist mode on)
another good friend once said 'geez,i've been knowing you forever but you're still giving me the shock everytime you speak out your mind'
what's wrong here??can't i be sarcastic and mean with this peaceful and smiling face of mine?
i don't think that im hiding my real self..but honestly this always been an issue for me everytime i begin a relationship with someone (with people i barely know,i don't even care how they want to think of me,really). i consider it important to break the 'myth' with the person who's going to start something personal with me. It always feels good afterwards..i feel squeaky clean. And the relationship would go on a clear sheet of a paper as a start.
so which is better..being the cute pooh or the masked version of it?
whatever.
i don't mind wearing mask, as long as it's a cute one..heheheheheheh

Wednesday, February 20, 2008

|paket itu berisi kami..|



Malam ini akhirnya teman-teman baik gw semasa kuliah ngumpul lagi. Lumayan lengkap personelnya (minus Regi,Anin,Lola dan Anissa). Agendanya farewell Poppy yang besok lusa udah mesti pulang lagi ke Brunei, dan pre-bachelorette party-nya Dita yang akan menikah satu setengah minggu lagi.
Dua tahun terakhir ini, perkara ngumpulin temen-temen buat ngumpul jadi hal yang agak sulit dan bikin pusing. Yah, biasalah, ngatur jadwal ketemuan emang paling repot. Apalagi sejak semakin banyak yang udah nikah dan punya anak, makin susah lagi buat lulus 'sensor' suami dan anak,heheheeh. Belom lagi urusan kerjaan yang nggak bisa ditunda-tunda (seperti bang Regi yang nampaknya semakin syukses).

Nggak berasa udah lama juga kita temenan..dari mulai awal kuliah sampai sekarang, sudah hampir sepuluh tahun! Lucu juga kalo inget asal muasal kita mulai deket dan suka main bareng adalah karena kita disatukan oleh 'kemalasan'. Ketika mahasiswa-mahasiswa baru lain (yang adalah teman-teman kita juga) masih semangat untuk duduk di depan dan bermimpi lulus cum laude, kami malah berebut bangku di deretan belakang supaya bisa terkantuk-kantuk sementara dosen menerangkan, syukur-syuur kalo bisa sambil gosip-gosip kecil-kecilan. Belum lagi kesukaan yang berlebihan pada bangku-bangku kayu di kantin, sehingga sulit rasanya mengangkat pantat untuk segera beranjak menuju ruang kelas.
Saking seringnya bergerombol dalam formasi yang itu-itu juga, orang sering menjuluki kami 'paket arsitek' disingkat menjadi 'paket ars'. Awalnya julukan itu pernah bikin kita tersinggung, karena merasa konotasinya negatif, seolah-olah kita ini sengaja bikin geng (kita nggak suka istilah geng, kesannya...SMA banget gitu,hihihi) dan mengeksklusifkan diri. Tapi lama-lama nama itu diterima juga, dan pada akhirnya dicomot menjadi julukan resmi. Butuh identitas sih,hehehehe.
yah begitulah sejarah terbentuknya geng kami...semoga aja kami akan tetap langgeng berteman dan 'lancar jaya' (mengutip istilah jeng Poppy) meskipun para anggotanya sudah tersebar kemana-mana.
see you guys soon at Dheet's wedding!

Tuesday, February 19, 2008


Seharian ini gw 'dihantui' oleh sebuah lagu. Somebody-nya Depeche Mode. Nggak sengaja denger di radio tadi siang...langsung bikin mellow dalam sekejap.'

" I want somebody to share
Share the rest of my life
Share my innermost thoughts
Know my intimate details
Someone who'll stand by my side
And give me support
And in return
She'll get my support
She will listen to me
When I want to speak
About the world we live in
And life in general
Though my views may be wrong
They may even be perverted
She'll hear me out
And won't easily be converted
To my way of thinking
In fact she'll often disagree
But at the end of it all
She will understand me

I want somebody who cares
For me passionately
With every thought
With every breath
Someone who'll help me see things
In a different light
All the things I detest
I will almost like
I don't want to be tied
To anyone's strings
I'm carefully trying to steer clear of
Those things
But when I'm asleep
I want somebody
Who will put their arms around me
And kiss me tenderly
Though things like this
Make me sick
In a case like this
I'll get away with it
And in a place like this
I'll get away with it "


dan pertanyaan BESAR itu muncul :

semoga dia yang diam tapi selalu mendengarkan membaca postingan ini dan sadar bahwa akhir-akhir ini, saya benar-benar agak khawatir.

|kontradiksi saya|

Adakalanya saya merasa sedih atas hal-hal yang hilang, hal-hal yang terpaksa saya lepaskan ke udara.Meskipun dari mulut sudah pernah rasanya terucap kata 'saya tidak apa-apa dan rela' ternyata,perasaan sedih kadang masih datang dan pergi, seenaknya, membuat perut saya mual dan meninggalkan sedikit rasa pahit di mulut.
Kenapa sulit sekali melakukan apa yang diucap di bibir?
dan bagaimanakah caranya menghentikan potongan-potongan sketsa yang terus berkelebat di dalam kepala saya?bagaimana caranya menyatukan fisik dan pikiran saya yang terus melakukan dua hal yang bertolak belakang?

|senzatitolo|

Wednesday, February 13, 2008

|fashion therapy|


Saya nggak bisa dibilang seorang fashionista, secara saya paling males jadi budak mode dan gak punya cukup energi (dan duit,tentunyaaa) buat sebentar-sebentar meng-upgrade koleksi di lemari baju (ngakunya sih begituu,tapi kenyataannya lemari pakaian saya udah hampir meledak karena kepenuhan.Boleh dibilang gaya berpakaian saya biasa-biasa aja lah, apalagi jaman kuliah (saya kuliah di fakultas teknik,dimana mandi pagi dan memakai parfum saja bisa dibilang sebagai fashionable). Kerjaan pertama saya juga nggak mendukung saya buat meng-upgrade tampilan supaya lebih sophisticated, yang ada rekan-rekan kantor saya suka curigaan kalo saya tampil lebih rapi dan feminin sedikit aja (mau selingkuh ya?ada kencan ya?).
'Perkenalan' saya dengan fashion baru terjadi sekitar dua tahun lalu. Ketika nasib membawa saya bersekolah di milan,italy.
Agak aneh kalo dipikir-pikir sebenernya,makhluk cuek seperti saya bisa mendarat di salah satu fashion kapital dunia.Sungguh mati bukan nama-nama besar seperti D&G dan Prada yang membawa saya kesana.
Hari pertama bersentuhan dengan Milan, saya cukup terkagum-kagum. Gimana enggak, ternyata pengukuhan Milan sebagai fashion capital itu bukan cuma asal pilih. Sebagian besar orang yang lalu-lalang di jalan, tampak begitu memperhatikan penampilannya.Bahkan nenek-nenek pun masih mengenakan lipstik merah dan menenteng tas Prada. Laki-lakinya juga nggak kalah..sepatunya keren-keren dan tas kerjanya stylish (baca: bermerk)..hahaaha...mitos bahwa di itali tukang sapu jalanan aja ganteng,ternyata bener juga..huh!
ohhhhhhh...lalu bagaimana nasib saya??si walking fashion disaster ini????jujur..awalnya saya agak 'gentar' juga. Pasalnya, orang Itali itu suka 'usil' sama penampilan orang lain,meskipun gak separah orang indonesia,sih.hehehe.
Untungnya, saya sekolah di sekolah desain.Anak-anaknya lumayan cuek,tapi uniknya setiap orang seperti punya 'fashion statement' masing-masing.Lama-lama 'energi' mereka menular juga. Saya mencoba berubah.Nggak drastis sih, lagian saya nggak lahir dengan rasa pede yang berlebih. Tapi at least,hari demi hari, saya mencoba untuk menunjukkan diri saya lewat hal-hal yang saya pakai. Saya bosan jadi miss boring when it comes to fashion.

fashion 'guru' saya lumayan banyak. Dimulai dari temen satu flat saya yang sangat stylish. Orang-orang yang saya temui di jalan, guru dan staff di sekolah, mbak-mbak penjaga toko di san babilla. Apalagi kemudian saya punya roomate dua cewek yang lagi belajar fashion (dari mereka saya belajar bahwa fashion itu art dan butuh kerja keras yang luar biasa).Oiya juga teman saya di kantor waktu 'internship',cewek ini luar biasa unik,dia suka bikin aksesoris dari benda-benda yang ada di rumahnya. Kalung kertas,anting kain. Oh, juga mantan boss saya yang mengajari saya bahwa 'ketidaksempurnaan bentuk tubuh bukanlah halangan untuk jadi fashionable'.
mulailah saya mencoba sedikit demi sedikit untuk lebih memperhatikan diri saya.

Ternyataaaaaa...rasanya enaaaaaakkkk luar biasa.Perasaan yang ngga pernah saya rasain sebelumnya.Di kehidupan saya yang dulu (duhhh kesannya).Dulu saya terlalu risih dan perdulian sama pendapat orang lain tentang saya. Saya takut pake ini itu,takut dapet cap tertentu. Saya menghindari ini dan itu karena tidak sesuai dengan image tertentu yang ingin ciptakan.Belum lagi mulut-mulut usil yang bikin malas untuk berani bereksperimen.
Saya nggak ngira,ternyata fashion itu bukan cuma sekedar panduan untuk bergaya-gaya. Fashion can be a therapy, something to make you feel good. Ini nggak gombal,dan bukan justifikasi buat belanja lebih banyak lagi,hehehehe.But it really does feel like that.Lagian saya nggak berdandan buat orang lain,saya berdandan untuk diri saya sendiri, inilah statement yang perlu saya keluarkan tentang diri saya. Orang-orang kantor mungkin bilang saya mut-mutan. Kadang bisa tampil rapih kadang cuek seperti mau ke kampus. But again,that's me,i am a very moody person..heheheh.

Saya yang sekarang adalah achievement pribadi yang cukup bikin saya bangga. Saya nggak sekeren si siapa tuh di Devil Wears Prada,sih. Tapi...at least saya sudah merasa 'enak' dan lebih berani untuk jadi diri saya sendiri...meskipuuun,at some point,ternyata saya memang harus banyak bertoleransi pada sekitar saya dan orang-orang terdekat saya. Yah pilih-pilih sikon lah,saya rasa itu yang terbaik. Lagian, males banget kalo disuit-suitin sama abang-abang cuma karena 'inner voice' saya berbisik di pagi hari bahwa saya harus pake rok mini ke kantor( FYI,daerah kantor saya sangat dekat dengan sarang premanisme,hahahhhah).sayangnya..saya mendingan setiap hari pake celana panjang ketimbang harus bagi-bagi pemandangan betis buat orang-orang yang gak mutu,uhuhuhuhuhuhu.


|untuk temanku nona F|

Monday, February 11, 2008

|kembaliMenulis|

Akhirnya aku kembali tergerak buat menulis lagi di blog-ku yang udah lamaaaaa bangetttt terabaikan..
thanks to my dear friend fretty buat reminding gw, how necessary it is to just write down about whatever crossed your mind..daripada bersarang gak berguna di otak,mendingan dikeluarin jadi unek-unek..meskipun pemirsanya adalah manusia-manusia virtual :)
jadi..blog-ku resmi dibuka kembali.
semoga semakin rajin 'membuang sampah kata-kata' di jagat maya ini.amin.