Monday, August 25, 2008

|11:31pm|

Sampai seberapa jauh seseorang bisa membuka dirinya untuk orang lain?
Apakah yang dimaksud dengan berbagi kehidupan dengan orang lain itu sama artinya dengan tidak dapat lagi memiliki privacy?
apakah privacy itu sesusungguhnya?ruangan kosong yang memisahkan kita dari manusia lain?dimana didalamnya kita dapat dengan bebas terkoneksi dengan diri kita sendiri?melihat kedalam inti dari diri kita sendiri?
Ketika kita telanjang, apakah kita benar-benar telanjang?perlukah lebih dari sekedar menelanjangi tubuh kepada orang yang akan berbagi hidup dengan kita itu?jika demikian apa yang tersisa?
haruskah semua pikiran dan perasaan dibagi?apakah tidak berhak lagi menyimpannya di dalam rongga dada atau menumpuknya di ruang memori?
Dan apa yang terjadi bila seluruh diri dibuka begitu saja tanpa ada ruang antara?bahkan untuk kentut pun kita tidak benar-benar berhak menyembunyikannya?
Sampai seberapa jauh seseorang bisa menerima orang lain apa adanya (benar-benar apa adanya,sampai ke pikiran-pikiran terkelamnya dan kegiatan-kegiatan terjoroknya)?Akankah kita memandangnya sebagai manusia yang sama begitu semuanya terungkap?bukankah ada hal-hal yang sebaiknya tidak diungkapkan?


pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab dan tidak perlu dijawab.more to come....

No comments: