Sunday, March 16, 2008

|Pacific Place|

Mall yang relatif masih baru ini pada awalnya cukup menarik perhatianku karena aku suka banget sama food court-nya (ada air dan kapal-kapalannya itu lho,heheheh...nyenengin banget!). Terus finishing mall yang mewah bikin overall look-nya jadi berkelas banget. Cocok banget lah, secara dia gandengan sama hotel Ritz Carlton.
Hari ini aku mesti ketemu klienku disini, dan karena traffic yang nggak terlalu padet, aku bisa dateng setengah jam lebih awal dari waktu yang ditentuin (bravo,im not a cliche indonesian!heheheh). Maka berkeliling-kelilinglah aku di dalam 'perut' pacific place. Toko-tokonya sih banyak yang menarik,plenty of good brands. Jadi lumayanlah buat cuci mata. Semakin lama aku berkeliling, ternyata ada beberapa point yang bisa jadi kritikan buat si mall. Beberapa diantaranya cukup ganggu, point-point itu antara lain :
1. Skala dan skala
terus terang aku agak terganggu dengan skala ruang di mall ini. Sangat tidak 'intimate'. Ataukah mungkin disengaja oleh perancangnya, untuk menekankan kesan 'grand' dan mewah, mungkin? untuk first impression (which is at the lobby/atrium) sih oke-oke aja..cuma semakin lama aku jalan, semakin capek dibuatnya, cukup sulit untuk melihat hal-hal apa yang ada di lantai berikutnya dari void ataupun dari eskalator, karena ketinggian perlantai yang cukup jauh.
2. I need a break, where's the bench?
inilah yang paling nggak masuk akal buat aku. Di saat trend dunia adalah menciptakan space yang user-friendly , mall ini sama sekali nggak mikirin pengunjungnya. Di saat mall-mall lain berlomba-lomba memberikan space untuk istirahat sejenak senyaman mungkin, di mall ini aku nggak berhasil menemukan satu bangku pun di area sirkulasinya dan bahkan nggak ada space untuk duduk di atriumnya. Apa memang tujuannya adalah me-push pengunjung untuk masuk kafe saban kali kakinya pegel?tsk tsk tsk..how inhuman.
3. What a boring atrium!
reception area-nya plain banget..air mancur-nya meskipun oke, tapi karena nggak ada space buat orang untuk duduk jadi plain juga. pajangan mati. bikin atriumnya cenderung kosong tanpa aktivitas (perbandingannya sama atrium di PS yang sangat 'hidup'). Aku inget sama perkataan dosenku dulu, bahwa suatu ruang bisa dibilang sukses kalau terjadi berbagai aktivitas di dalamnya.Sementara atrium mall ini hanya dijadikan ruang antara, ruang bagi pengunjung untuk bengong,melihat ke atas,kiri dan kanan, dan kemudian melanjutkan lagi perjalanannya.
4. Lift me up!
Mall ini gede banget dan jumlah lift-nya yang cuma 3 (dan cuma ada di salah satu sisi mall) bikin pengunjung yang bawa orang tua atau baby stroller jadi agak kecapean..hehehe...lumayyyyan buat olahraga..

Begitulah kritikanku buat mall ini..hahhahha...sok tau banget ya..tapi boleh dong, namanya juga user yang baik, harus kasih masukan. Siapa tau ada pihak mall yang mampir ke blog ini dan baca postinganku :D

(photo source : http://baby-ape.blogspot.com)

2 comments:

cheapdrunk said...

just fyi, yang punya pacific place, juga yang punya ritz, juga yang punya plaza lippo lagi dicari2 ama aparat karena ngeruk duit rakyat buat bikin pacific place...hum makin males gak sih? :P

miss_e said...

wakakkakak....karma kali nyediain bangku buat duduk gratis aja pelit sihh...