Adakalanya saya merasa sedih atas hal-hal yang hilang, hal-hal yang terpaksa saya lepaskan ke udara.Meskipun dari mulut sudah pernah rasanya terucap kata 'saya tidak apa-apa dan rela' ternyata,perasaan sedih kadang masih datang dan pergi, seenaknya, membuat perut saya mual dan meninggalkan sedikit rasa pahit di mulut.
Kenapa sulit sekali melakukan apa yang diucap di bibir?
dan bagaimanakah caranya menghentikan potongan-potongan sketsa yang terus berkelebat di dalam kepala saya?bagaimana caranya menyatukan fisik dan pikiran saya yang terus melakukan dua hal yang bertolak belakang?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Been there, done that :)
you don't know what you got when it's gone...
ps: please don't slap me..
Biar ga kepikiran.. sibukin diri dengan hal2 berguna. And let time do the rest. It'll heal all wounds. Standard sih emang..but it works for me. :D
Post a Comment