Saturday, April 15, 2006

beautiful souls

Kemarin, untuk yang pertama kalinya semenjak kurang lebih dua tahun lalu, gw dan temen-temen terbaik ngadain acara nginep-nginepan (baca : pyjamas party) lagi. Ritual yang jaman sekolah dulu (ihihi,berasa tuwir bgt gw) bisa kita lakuin hampir setiap weekend.
akhirnya kali ini,alhamdulillah,bisa terwujud lagi (meskipun ada yg berat banget minta ijin suami,hehehe..ya nggak bu?)

senangnyaaaa..

Malem itu, like the old times, kita bicara banyak,makan banyak dan tertawa banyak-banyak..life feels so kind to us when we're together. How i love my sisters.
Tapi lain dengan sewaktu sekolah dulu (again,i feel old,uhuhuh) kali ini kita nggak terlalu banyak bergosip tentang si ini si itu (ah well,except for mayangsari n gusti-nia, actually ;p) perbincangan kita lebih serius. Banyak yang lagi galau rupanya...

we're these confused bunch of twenty something gals :D

karir.uang.cinta.lelaki.jodoh.menikah.
sounds cliche stuffs girls would discuss..but really,they're BIG things now!
(a.k.a usia panik,hahhahah)

Ain't love grand? not so much..ternyata my dearly friends ini juga lebih banyak pakai rasio daripada cinta dalam memilih 'future' nya (so it's not just me..goood!) tapi pada akhirnya terjebak juga dalam kebingungan. Karena idealnya menikah = cinta+aman .
But now,in this crazy world, where can we find such an IDEAL man? what's ideal anyway? muka oke,karir bagus, bibit unggul,iman kuat, baik hati dan mencintai kita habis2an? well..itu cuma ada di dalam sinetron raam punjabi.
am i being cynical? yes i am..
because i don't wanna be superficial.

Kebingungan kita (me and my friends in this case) itu ternyata ada dikarenakan manusia (baca : lelaki, karena itu yg didiskusikan semalem,heheeh) punya jiwa. Dan meskipun tampak sempurna secara kasat mata (muka oke,karir bagus,iman kuat,baik hati) tetapi belom tentu di 'dalam'nya pun sempurna.
Banyak jiwa jiwa sakit.Banyak jiwa jiwa yang kecewa dan trauma.
Semua itu bikin kita terhenyak,takut,kecewa. kenapa?
karena dengan standar pemilihan yg kita tetapkan sendiri terhadap 'calon' kita, jiwa tidak diantisipasi. Karena cenderung nggak masuk hitungan, dan selalu ketahuan belakangan (disembunyikan) maka ketika kita tahu, kita kebingungan.
Perasaan cinta dan nyaman yang ada sebelum kita mengenal jiwanya, kita sangsikan.
Ironisnya, nggak ada jiwa yang sempurna (at least itu kesimpulan dari diskusi kami semalam)
Semua orang cenderung 'aneh' , dengan cara dan kadarnya masing-masing.
the word normal sounds weird once we realized this fact.
it is an utopian word. never exist.

Lalu kita harus apa ketika ternyata jiwa itu sakit? harus diberhentikankah hubungan? akan menderitakah kita kelak kalau diteruskan?
sejuta what ifs yang tidak membantu.

Di ujung diskusi (karena azan subuh udah memanggil kita untuk shalat lantas tidur) pertanyaan dan kebingungan besar masih bergayut. Tapi kita sama-sama setuju, bahwa mengharapkan kesempurnaan adalah bagai pungguk merindukan bulan.
Perlu ikhlas untuk menerima jiwa seseorang apa adanya..lebih baik dengan orang yg bisa mengakui kalau jiwanya sakit (bukan sakit jiwa tentunya) daripada dengan orang yg menafikan jiwanya. Selalu ada harapan untuk menjadi lebih baik buat orang-orang yang berani menggapai tangan orang lain untuk pertolongan daripada orang-orang yang berpaling dari kenyataan bahwa ia butuh pertolongan. Mungkin juga hati kita yang kecil itu menjadi 'luka' karena jiwa kita pun tidak lebih baik, dan tersentak ketika orang yg kita anggap sempurna ternyata tidaklah demikian. Hmm..lantas kenapa kita tidak saling menolong saja?

(girls, that's the main reason why we're being bestfriends rite? we help each other's souls.)

di ujung malam, pada akhirnya, kita cuma bisa berdoa kepada Tuhan. Semoga Dia menunjukkan kepada kita jiwa yang harus dipilih, disamping perolehan kasat mata yang cukup . Hanya Dia dan Dia sajalah yang Maha Mengetahui.

sail on girls,
good luck for our future..


jakarta, 15 April 2006

No comments: